Sejak Dikelola Pertamina, Blok Rokan Sumbang Rp 2,7 Triliun ke Negara

Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap, sejak Blok Rokan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam dua bulan terakhir, jumlah penerimaan negara yang disumbang mencapai Rp 2,7 triliun.

Hal ini menjadi bukti bahwa perusahaan BUMN mampu mengelola sumber minyak sendiri dan tidak tergantung dengan operator asing. PT PHR sudah dua bulan mengelola Wilayah Kerja (WK) Rokan dan telah menyetor ke negara sebesar Rp 2,1 triliun, termasuk pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar melalui penjualan minyak mentah bagian negara.

Sebelumnya, ladang minyak itu dikelola PT Chevron Pacific sejak 1997 lalu. “Saya mengapresiasi kemampuan Pertamina Hulu Rokan menjawab tantangan dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu. Selain menjaga keberhasilan WK Rokan sebagai salah satu penghasil utama minyak nasional, PT PHR juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional, berupa manfaat secara langsung bagi negara dan daerah,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/11/2021).

Wilayah Kerja Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional dengan kontribusi 25 persen. Blok yang ditemukan tahun 1941 dan mulai berproduksi tahun 1951 berperan penting dalam memenuhi target nasional produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day dan 12 miliar standard cubic feet per day di tahun 2030.

“Saya berharap, momentum ini terus ditingkatkan sebab terkait energi bagi bangsa dan negara manfaatnya harus ganda. Selain pemenuhan kebutuhan energi nasional, harus mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Erick Thohir.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, operasional WK Rokan saat ini didukung lebih dari 25.000 pekerja, dengan sebagian besar di antaranya merupakan warga lokal Riau.

Karena itu, aset strategis nasional ini membutuhkan dukungan maksimal dari seluruh pemangku kepentingan demi kelancaran operasional.

“Program kerja terhadap WK Rokan sangat masif dan agresif. Hal itu akan berdampak terbukanya peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal, sekaligus meningkatkan nilai investasi di Riau. Kami sudah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemda Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah agar kontribusi yang kami berikan semakin nyata,” ungkap Nicke Widyawati.

Sejak diambil alih PT PHR, intensitas kegiatan operasi di WK Rokan meningkat seiring target 161 sumur tajak hingga akhir tahun 2021.

Dalam dua bulan terakhir, PHR telah mengebor lebih dari 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig. Tahun depan, PHR menargetkan 500 sumur tajak sehingga peningkatan aktivitas di WK Rokan akan mampu meningkatkan denyut aktivitas ekonomi di Riau. (*)


Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *