AGAM, FOKUSRIAU.COM-Sekitar 40 ton ikan kembali mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Ikan mati terjadi di dua nagari dan diduga akibat kekurangan oksigen.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira mengatakan, tercatat 40 ton ikan mati, karena kekurangan oksigen di Danau Maninjau.
“Ikan yang mati berukuran siap panen, (ikan) milik puluhan petani keramba jaring apung atau KJA,” kata Rosva di Lubuk Basung, Senin kemarin.
Dijelaskan, 30 ton ikan mati di Nagari Koto Malintang. Sementara 10 ton ikan mati di Nagari Duo Koto.
“Untuk kerugian dari keseluruhan petani ditaksir mencapai Rp800 juta, karena harga ikan tingkat petani sekarang berkisar Rp20.000 untuk satu kilogramnya,” ulas Rosva.
Dipaparkan, selain kurangnya oksigen, keadaan diperburuk curah hujan dengan intensitas tinggi. “Karena itu, mereka (ikan) ini pusing, dan mengapung ke permukaan danau, beberapa jam, ada yang mati dan mengapung,” kata Rosva.
Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau agar para petani untuk segera memindahkan panen ikan ke lokasi lain, dan tidak menebar bibit di danau. “Ini untuk mencegah kerugian akibat kematian ikan secara massal,” kata Rosva.
Kematian ikan massal ini merupakan yang pertama terjadi pada tahun 2022. “Untuk 2021 ada sekitar 1.764 ton ikan yang mati, kerugian pun ditaksir mencapai Rp 35,28 miliar,” tukasnya. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Merdeka.com