SIAK SRI INDRAPURA-Upaya Pemerintah Kabupaten Siak, Riau memajukan Kawasan Pelabuhan Tanjung Buton yang berada dalam Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) menunjukan tren positif.
PT Sarana Pembangunan Siak (PT SPS) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan PT Samudera Siak (PT SS) terus berusaha mendatangkan investor, baik asing maupun investor lokal.
Terbaru, PT SPS yang ditugasi Pemerintah Kabupaten Siak mengelola Kawasan Pelabuhan Tanjung Buton dan PT SS sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang bekerjasama dengan KSOP Klas II Tanjung Buton Kementrian Perhubungan dalam pengelolaan Pelabuhan Industri Tanjung Buton, sepakat bekerjasama dengan Koperasi Kemenkopolhukam.
Kesepakatan kerjasama tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani langsung Ketua Koperasi Kemenko Polhukam/Kepala Biro Perencanaan dan organisasi Kemenko Polhukam, Nizamul SE, MM dan Direktur PT SS, Juprizal S.Th.I, SH, MH serta Direktur PT SPS, Bob Novitriansyah SE, MM, Rabu (20/7/2022) di Jakarta.
Penandatanganan MoU turut disaksikan Bupati Siak diwakili Asisten II Setdakab Siak H Hendrisan SSos, MSi dan Komisaris PT SPS Drs L Budi Yuwono MSi.
Sementara itu, dari Kemenko Polhukam hadir Brigjen Bambang Pristiwanto SH, MM yang merupakan Ketua Satker Saber Pungli, kemudian Laksamana Pertama Sidhiq Mustofa sebagai Karo Hukum dan Peraturan, GM Koperasi I Nyoman Gde Agus, Manajer Koperasi Kolonel (Pnrb) Parimeng dan sejumlah pengurus Koperasi Kemenko Polhukam.
Dalam MoU tersebut, para pihak sepakat mengelola dan mengembangkan Pelabuhan dan Kawasan Pelabuhan Tanjung Buton. Ini sesuai dengan program pemerintah pusat, melakukan sinergi antar lembaga swasta untuk pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami berharap, kerjasama ini saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Sehingga kita dapat maju bersama-sama dan mampu menghadapi tantangan di masa
depan dengan lebih baik, terutama bisa membuka lapangan kerjs bagi masyarakat sekitar kawasan,” harap Direktur PT SS Juprizal usai penandatangan MoU.
Dikatakan, pembangunan dan kemajuan Kawasan Pelabuhan dan Industri Tanjung Buton tentu saja memiliki dampak positif kepada masyarakat sekitar kawasan. Sebab kemajuan satu daerah jelas memberikan efek bagi peningkatan fasilitas umum dan kesejahteraan masyarakat.
“Pembangunan Pelabuhan dan Kawasan Pelabuhan Tanjung Buton bukan hanya semata mata untuk keuntungan perusahaan dan Pemkab Siak semata, lebih dari itu tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat Siak umumnya dan masyarakat sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Buton khususnya,” tambah Bob Novitriansyah.
Diketahui, KITB merupakan wilayah pengembangan kawasan strategis provinsi dan kawasan strategis nasional. KITB sendiri sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebagai salah satu kawasan industri prioritas pengembangan.
Saat ini, beberapa investor sudah mulai berinvestasi di kawasan tersebut.
Dengan dilakukan MOU ini, maka PT SPS dan PT SS kini menjadi bagian dari Koperasi Kemenko Polhukam. “Karena itu kami siap bersinergi dan mengamankan serta menjamin kelancaran bisnis dan investasi di KITB.” ujar Brigjen Pol Bambang. (rls/bsh)