Survei IPO Ungkap Elektabilitas Prabowo-Gibran 42,3 Persen, AMIN 34,5 Persen, Ganjar-Mahfud 21,5 Persen

Ganjar, Prabowo, Anies saat debat capres di KPU, 12 Desember 2023. Elektabilitas para paslon Pilpres 2024 masih dinamis. Prabowo-Gibran unggul di sejumlah survei. (Foto: CNNIndonesia)

JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil surveinya terhadap elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Hasilnya, nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Rakamasih masih di posisi tertinggi. Namun, IPO mendapati posisi Prabowo-Gibran semakin dekat disusul paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, elektabilitas Prabowo dan Gibran mencapai 42,3 persen. Kata Dedi, capaian elektabilitas tertinggi itu dipengaruh meningkatnya elektabilitas Gibran secara pribadi yang menyumbang 0,8 persen.

Dedi merinci, dari capaian itu, hanya 22,3 persen yang mengaku sangat yakin terhadap paslon nomor urut 2. Sementara yang mengaku yakin 54,8 persen, tidak yakin 15,2 persen, sangat tidak yakin 3,8 persen dan 3,9 persen mengaku tidak tahu.

Menurut Dedi, pada posisi kedua ditempati paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Jarak elektabilitas AMIN dan Prabowo-Gibran terpaut 7,9 persen.

“Capaian elektabilitas AMIN selisih 7,9 persen dari paslon 2 yakni 34,5 persen,” kata Dedi dalam pemaparannya, Rabu (10/1/2024).

Sebanyak 34,2 persen responden di antaranya mengaku sangat yakin kepada AMIN, kemudian 47,3 persen mengaku yakin, 15 persen tidak yakin, 2,1 persen sangat tidak yakin dan 1,4 persen mengaku tidak tahu.

“Kehadiran nama Cawapres turut mempengaruhi elektabilitas kandidat capres, Muhaimin Iskandar meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan sebanyak 2,4 persen,” ujarnya.

Adapun pada posisi terakhir ditempati paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan perolehan 21,5 persen. Dedi menyebut posisi bontot ini dipengaruhi juga oleh elektabilitas Mahfud.

“Mahfud MD justru sebaliknya, ia menurunkan elektabilitas Ganjar cukup tajam yakni sebesar 3,4 persen,” kata Dedi.

Dari perolehan 21,5 persen itu, responden yang mengaku sangat yakin 26,1 persen. Kemudian 48,3 persen responden mengaku yakin, 16 persen tidak yakin, 3,5 persen sangat tidak yakin dan 5,8 persen mengaku tidak tahu.

Survei IPO dilakukan sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Jumlah responden mencapai 1.200 orang dengan kriteria telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.

Metode survei menggunakan multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung. Margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (cnnindonesia/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *