Calon Bupati Siak Afni Z Kini Bagian Masyarakat Karo Usai Diberi Marga Tarigan

Calon bupati Afzi Z menerima marga Tarigan dari masyarakat Karo di Siak. (Foto: Istimewa)

SIAK, FOKUSRIAU.COM-Calon Bupati Siak Afni Z kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar marga Tarigan. Bersama Afni, sang suami Triono Dul Hakim juga disematkan marga Ginting.

Prosesi penabalan marga berlangsung di rumah tokoh masyarakat adat Karo di Kampung Karo Minas Timur, Kabupaten Siak, Kontru Tarigan, Kamis (19/9/2024) malam.

Penabalan marga dipandu langsung tokoh adat Karo, Kontru Tarigan dimulai dari penyematan uis Karo (kain adat), sebagai tanda pengesahan bahwa Calon Bupati perempuan pertama di Kabupaten Siak tersebut menjadi bagian dari keluarga besar Tarigan.

Afni menyampaikan rasa syukur karena diterima dengan sangat baik sebagai bagian dari masyarakat Karo di Minas.

“Sekarang saya sudah bermarga Tarigan. Ini suatu kehormatan bagi saya dan suami yang diberi marga Ginting. Artinya antara kita sudah menjadi satu keluarga,” kata Dr.Afni.

Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini mengaku, awalnya hanya datang untuk bersilahturahmi. Namun saat datang dia merasa terharu, karena disambut penuh kehangatan dan ternyata diberi kejutan dengan penyematan marga Tarigan.

Baginya, ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dan bernilai yang tidak bisa diukur dengan materi apapun.

“Ini amanah yang besar, bahwa sebagai keluarga harus menjaga nama baik masyarakat Karo. Begitupun bagi suami saya yang malam ini juga mendapat marga Ginting. Kami berdua dosen, pengajar dan pengabdi masyarakat. Tentu kehormatan bagi kami yang luar biasa dapat diterima sebagai keluarga besar Tarigan dan Ginting,” kata Afni.

Afni menuturkan, dirinya sudah terbiasa dengan keberagaman. Lahir di Siak Sri Indrapura, ayahnya suku Melayu asli Siak dan ibunya dari suku Minang, tepatnya Pitopang Jambak asal Payakumbuh. Sedangkan sang suami berasal dari Tegal, Jawa Tengah.

“Saya sendiri terlahir di keluarga NU dan mendapat amanah sebagai Ketua Muslimat NU Siak dan suami saya Muhammadiyah. Sejak awal menikah, saya sudah terbiasa beda awal puasa ataupun lebaran. Bagi kami itu biasa saja. Justru pelangi itu baru terlihat indah karena banyak perbedaan warnanya,” kata Afni.

Usai penyematan gelar adat, Afni dan masyarakat Karo yang hadir saling berdiskusi, terutama terkait dengan persoalan-persoalan sosial ekonomi masyarakat Karo di Siak, termasuk soal dukungan masyarakat Karo untuk Pilkada Siak nantinya.

“Kami akan membantu menyampaikan pesan dan program yang diusung Ibu Afni di Pilkada nanti. Bagi kami, ini menjadi perjuangan kita bersama untuk membantu Ibu Afni memenangkan Pilkada Siak,” kata Kontru Tarigan.

Kontru berharap, kekeluargaan yang terjalin antara Dr.Afni dan keluarga besar Tarigan, tidak sebatas ditautkan kepentingan politik semata. Namun mereka berjanji akan menjadi saudara selamanya. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *