Banner Bupati Siak

Dukung Swasembada Pangan, Wakil Ketua DPRD Inhu Suwardi Ritonga Bantu Petani Desa Redang Alat Pertanian

Wakil Ketua DPRD H. Suwardi Ritonga SE mencoba penggunaan handtraktor usai diserahkan ke petani. (Foto: Obrin/FokusRiau.Com)

INDRAGIRI HULU-Sektor pertanian terus menjadi perhatian serius Pemerintah dan DPRD Kabupaten Inhu, Riau. Swasembada pangan merupakan target pemerintah dengan tetap mengedepankan kesejahteraan petani.

Dinas Pertanian dan Perikanan Inhu mencatat, saat ini terdapat sekitar 489,441 hektare lahan tidur yang bisa dijadikan sebagai lahan pertanian atau persawahan. Lahan itu berada di Kecamatan Kuala Cenaku dengan luas 157,849 hektare, Rakit Kulim seluas 132,734 hektare, Sungai Lala ada 59,680 hektare, Pasir Penyu 45,274 hektare, Kelayang 11,955 hektare dan Kecamatan Seberida masih ada 7,253 hektare.

Sementara itu, inventarisasi lahan persawahan produktif di Inhu secara keseluruhan mencapai 2.624,012 hektare. Dalam luas lahan tersebut, sekitar 1.576,849 hektare merupakan persawahan dan hanya satu kali panen setahun. Sementara 1.047,163 lahan lainnya merupakan persawahan yang bisa dipanen dua kali.

Untuk mendukung terujudnya target swasembada pangan di Inhu, berbagai program dan pembangunan infrastruktur pertanian serta bantuan peralatan dalam mendukung petani mengelola lahan dilakukan pemerintah dengan dukungan DPRD.

Para legislator di gedung dewan juga terus menerus turun menemui masyarakat. Tujuannya menyerap aspirasi masyarakat untuk kemudian disampaikan dan diperjuangkan agar bisa diakomodir pemerintah.

Seperti yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Inhu, H. Suwardi Ritonga SE. Wakil rakyat dari Partai Gerindra ini tak henti-henti menemui masyarakat, khususnya petani. Tujuannya untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan mereka dalam mengelola lahan pertanian.

Alhasil, selain persoalan infrastruktur berupa pengairan, persoalan sarana dan prasarana berupa peralatan pertanian menjadi perhatian serius yang harus dicarikan solusinya. Tak hanya kepada Pemkab Inhu, Suwardi juga aktif melakukan pendekatan dan komunikasi dengan kader Gerindra yang duduk di DPR RI.

Tujuannya, bagaimana bisa menarik dana dan bantuan pusat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat petani. Kerja keras Suwardi tak sia-sia. Minggu (10/10/2021) dirinya menyerahkan bantuan alat pertanian berupa dua unit handtraktor dan dua unit mesin penyemprot hama kepada Kelompok Tani  Serumpun Jaya di Desa Redang, Kecamatan Rengat Barat, Inhu.

Wakil Ketua DPRD H Suwardi Ritonga menyerahkan bantuan alat pertanian kepada Ketua Kelompok Tani Serumpun Jaya, Dedi Irawan. (Foto: Obrin/FokusRiau.Com)

Saat penyerahan bantuan, Suwardi turut didampingi Plt. Kepala Desa Redang dan tokoh masyarakat serta pengurus Kelompok Tani Serumpun Jaya.

Suwardi mengatakan, DPRD memiliki tugas dan wewenang membuat dan pengawasi peraturan daerah (Perda) bersama pemerintah, membahas dan menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) serta mengawasi pelaksanaan APBD untuk pembangunan Inhu demi kesejahteraan masyarakat.

“Tak hanya itu, kita juga ingin membantu pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di Inhu,” ujarnya.

Dikatakan, untuk Desa Redang, Kecamatan Rengat memiliki potensi besar dalam peningkatan produksi pertanian dalam upaya mencapai swasembada pangan. Setiap tahun, petani Desa Redang terus menggelar panen raya padi gabah bersama bupati dan dewan serta pihak terkait lainnya.

“Karena itu, kita mendukung masyarakat untuk terus mengembangkan sektor pertanian dengan berbagai inovasi. Sebagai bentuk dukungan, kita melakukan komunikasi dengan anggota DPR RI dari fraksi Gerindra, yakni H. Nurzahedi SE yang akrab dipanggil Eddy Tanjung untuk membantu masyarakat petani,” urainya.

Dikatakan, semua aspirasi masyarakat petani melalui Kelompok Tani Serumpun Jaya coba diperjuangkan. “Alhamdulillah, dua handtraktor dan dua mesin semprot hama kita serahkan kepada petani. Semoga bantuan alat pertanian ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pertanian masyarakat,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Inhu yang banyak menghabiskan waktu duduk bersama masyarakat di berbagai tempat, termasuk kedai kopi ini memang dikenal dekat dengan masyarakat. “Kita ingin terus dekat dengan masyarakat. Makanya kita tak memilih tempat untuk bertemu dan menerima aspirasi masyarakat, khususnya petani,” ujarnya kepada FokusRiau.Com.

Wakil Ketua DPRD H. Suwardi RitongĂ  SE berdialog dengan masyarakat petani Desa Redang. (Foto: Obrin/FokusRiau.Com)

Saat ini, petani Desa Redang selain mendapat bantuan alat pertanian, dari reses yang dilakukan beberapa waktu terakhir telah dicatat berbagai aspirasi masyarakat.

“Salah satu keinginan masyarakat bagaimana pemerintah bisa membangun pintu air di Desa Redang, supaya pengairan sawah lebih baik dan produksi meningkat.

Tahun ini, pembangunan pintu air sudah dilakukan dengan sumber dana dari APBD Inhu. Bahkan pintu air yang dibangun tergolong terbaik di Inhu, sebab sudah otomatis,” urainya.

Diharapkan, keberadaan pintu air tersebut bisa meningkatkan produksi pertanian masyarakat Desa Redang. “Kalau bisa malah hasil panen tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan Kecamatan Rengat Barat saja, namun bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di kecamatan lainnya di Inhu atau swasembada,” tuturnya. 

Suwardi juga menyampaikan harapannya kepada masyarakat agar tidak melakukan alih fungsi lahan pertanian, khususnya padi sawah menjadi lahan perkebunan sawit. “Kita juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Inhu untuk membuat aturan agar lahan persawahan di Inhu tidak dialih fungsikan menjadi lahan sawit,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Serumpun Jaya Desa Redang, Dedi Irawan didampingi Ilham Khaliq menyampaikan terima kasih kepada Suwardi Ritonga yang telah memperjuangkan aspirasi masyarakat petani Desa Redang, yakni pembangunan pintu air untuk padi sawah.

Selama ini, saat kemarau produksi gabah menjadi kurang bagus sebab sering kekurangan air. Kini, keberadaan pintu air dapat mengatur kebutuhan sumber air untuk sawah. Dedi berharap, ke depan Suwardi bisa memperjuangkan pembangunan tanggul untuk mengatasi persoalan banjir yang menjadi penyebab kerusakan lahan pertanian di Desa Redang.

Dijelaskan, Desa Redang memiliki sekitar 65 hektare lahan padi sawah dan sekitar 35 hektare lahan kacang serta jagung. “Dengan bantuan alat pertanian berupa handtraktor dan mesin penyemprot hama dari bapak Suwardi tentu sangat membantu petani dalam meningkatkan produksinya. Apalagi alat pertanian ini bersifat multifungsi,” urainya.

Plt. Kepala Desa Redang Ping Astono S.Sos mengatakan, Desa Redang memiliki banyak potensi yang bila digarap dengan baik untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi dimaksud, selain pertanian juga objek wisata pacu jalur.

“Sebelum dijadikan sebagai lokasi pacu jalur dan menggelar berbagai ivent, tentu saja Pemerintah dan DPRD perlu membuat payung hukumnya. Kami berharap, bapak Suwardi sebagai wakil rakyat bisa merealisasikannya,” tukasnya. (adv/obrin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *