Tim SAR Temukan Semua Korban Longsor di Tiban Batam

Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban terakhir longsor di kawasan Tiban Koperasi, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (13/1/2025) sore. (Foto: Liputan6.com)

BATAM, FOKUSRIAU.COM-Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban terakhir dari bencana longsor di kawasan Tiban Koperasi, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (13/1/2025) sore.

Dengan demikian, semua korban hilang sudah berhasil ditemukan. Korban terakhir bernama Doni Aprianto ditemukan meninggal dunia dalam timbunan material longsor. Sebelumnya, tim SAR gabungan terlebih dahulu menemukan korban atas nama Linda Lusiana, sekitar pukul 15.30 WIB.

Komandan Pos Basarnas Batam, Dedileus mengatakan, pasangan suami istri ini ditemukan di titik lokasi kamar yang berdekatan dengan dapur. Keduanya ditemukan terbaring di atas kasur.

Tim evakuasi sempat kesulitan mengangkat tubuh korban, karena tertimbun lumpur tebal sehingga evakuasi dilakukan dengan manual

“Saat ditemukan tubuh korban dipenuhi lumpur dalam keadaan utuh, Untuk pemakaman nantinya kami serahkan kepada keluarga. Sementara ini korban dibawa ke RS BP Batam,” ujarnya.

Ditambahkan, lamanya proses pencarian dua jasad korban yang terakhir disebabkan medan yang sulit dan cuaca hujan yang terus berubah-ubah.

Selain itu ia meminta kepada Warga yang masih tinggal di tebing untuk waspada dan berhati-hati, selanjutnya untuk mitigasi pasca bencana akan ditangani BPBD.

“Kami sudah melakukan antisipasi sebagai langkah mitigasi untuk mencegah potensi kejadian selanjutnya. Untuk imbauan kepada warga nanti kami serahkan ke camat setempat,” ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri, Muhammad Hasbi menyampaikan, BPBD akan segera masuk ke tahap penanganan pasca bencana. Menurutnya, bantuan akan diberikan kepada masyarakat terdampak, baik korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.

“Insya Allah, kita akan coba bantu. Untuk yang meninggal dunia, untuk rumah yang rusak, akan diberikan bantuan berdasarkan tingkat kerusakan,” ujar Hasbi di lokasi Longsor Hasbi, Senin (14/1/2025) sore.

Ditegaskan, proses pendataan masih berlangsung guna memastikan besaran kerugian yang diderita masyarakat.

“Kita hitung dulu berapa sebenarnya kerugian yang ada. Semua bantuan akan diberikan sesuai hasil pendataan,” tambahnya.

Banjir Mengancam
Selain longsor, Muhammad Hasbi menyebut, bencana banjir akibat curah hujan tinggi melanda sejumlah wilayah Kepri. Tanjungpinang dan Bintan menjadi daerah yang terdampak paling parah.

“Di Bintan ada sekitar 1.067 kepala keluarga (KK) terdampak, sedangkan di Tanjung Pinang sekitar 800 KK. Beberapa infrastruktur, seperti jembatan, juga mengalami kerusakan,” kata Hasbi dikutip FokusRiau.Com dari liputan6.com.

Selain itu, banjir juga terjadi di Karimun, Natuna, Anambas, dan Batam. Beberapa pulau seperti Pulau Abang, Pulau Karas, dan Pulau Terong di Batam turut dilaporkan terdampak.

Kemudian mitigasi bencana, khususnya di daerah rawan seperti lereng rumah-rumah yang berada di tepi bukit sangat rawan.

“Untuk di Batam mitigasi ini sangat kurang, sementara banyak lereng-lereng bukit bekas galian yang huni warga,” ucapnya.

BPBD mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga 18 Januari, sesuai prediksi BMKG.

“Kami meminta masyarakat berhati-hati. Jika melihat tanda-tanda seperti keluarnya air dari permukaan tanah tebing, segera waspada karena itu indikasi rawan longsor,” tukasnya. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *