ROKAN HULU-Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu mulai mengambil sejumlah langkah strategis. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memperkirajab, Juli hingga September 2020, Riau akan memasuki kemarau panjang dan rentan karhutla.
Bupati Sukiman usai menghadiri Rapat Koordinasi Khusus Penanganan Karhutla bersama Gubernur dan Forkompinda di Balai Dang Merdu, Menara Bank Riaukepri, Senin (6/7/2020) menekankan seluruh elemen masyarakat dan stakeholder tidak lengah mengantisipasi karhutla.
Perlu sedini mungkin dilakukan antisipasi dan langkah-langkah guna pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rohul.
“Karena sebentar lagi kita akan menghadapi kemarau panjang. Saya mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat, camat, kepala desa dan semua korporasi bersama-sama mengantisipasi karhutla,” ujarnya.
Sukiman juga mengimbau masyarakat dan korporasi mengikuti aturan pemerintah saat membuka lahan, yakni tidak dibolehkan membuka kebun atau lahan dengan cara membakar.
“Saya minta masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar. Seluas apapun tidak boleh dengan cara membakar. Pak Gubernur sudah berpesan masyarakat harus ikut berperan aktif mencegah karhutla. Jangan sampai ada yang melanggar, karena ada sanksi hukum,” tegasnya.
Selain itu, Sukiman mengingatkan kembali korporasi untuk tidak membakar lahan dan hutan, baik di areal konsesi maupun di sekitar area kebunnya untuk tujuan apapun, apalagi membuka lahan untuk areal perkebunan perusahaan.
“Saya minta semua korporasi terlibat dalam upaya mencegah serta menangani Karhutla di Kabupaten Rokan Hulu ini. Lahan konsesi perkebunan saya minta agar menyiapkan alat berat serta dipasang dan diaktifkan alat deteksi dini untuk karhutla,” pintanya. (adv/hms)
