JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Aspirasi masyarakat Riau menolak pencalonan Muhammad Nasir sebagai bakal calon Gubernur Riau, kini sudah berada di DPP Partai Gerindra, PKS dan Demokrat.
Surat penolakan yang dirumuskan Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) bersama Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) tersebut, diserahkan langsung Ketua Umum FKPMR diwakili Muhammad Herwan dan Ketua Umum PPMR, Ir Nasrun Effendi MT. Surat diterima sejumlah pengurus parpol, Kamis (25/7/2024) di Jakarta.
Sebelumnya, surat aspirasi masyarakat Riau tersebut telah dikirim melalui surat elektronik atau media sosial.
“Agar lebih meyakinkan, hari ini kita antarkan langsung kepada tiga partai politik besar yakni Gerindra, PKS dan Demokrat. Kita berharap, ketiga partai bisa merespon positif dan bersikap sebelum pendaftaran dan penetapan calon bulan Agustus dan September ini dilakukan KPU,” ujar Nasrun.
Kepada wartawan, Herwan dan Nasrun menjelaskan, surat aspirasi masyarakat Riau ini merupakan bentuk kepedulian terhadap situasi dan kondisi yang tengah terjadi di tengah masyarakat Riau, khususnya dalam menghadapi kontestasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
“Kita tidak mempermasalahkan siapa dan darimana asal usul calon pemimpin Riau tersebut. Tapi yang jadi masalah adalah kebijakan politik yang dilakukan para elite partai di pusat cenderung tidak memperhatikan kondisi dan ekspektasi masyarakat Riau. Ini membuat kita terpanggil memberikan masukan agar tidak sembarangan mengusung calon,” kata Herwan.
Sementara Nasrun Effendi mengungkapkan hal senada. Dia bahkan blak-blakan menduga partai politik dalam menentukan calon kepala daerah tidak lagi mengedepankan kualitas, namun sarat dengan ‘political game’ dengan mengedepankan pendekatan transaksional.
“Siapa yang berduit dialah yang akan diusung. Tentu saja jika hal ini benar adanya maka akan merugikan bagi kandidat calon yang memiliki kemampuan serta rekam jejak yang terukur. Kondisi ini tentunya sangat meresahkan masyarakat Riau sebagaimana aspirasi yang kami terima,” ungkap Ketua Umum PPMR ini.
Merespons tanggapan sebagian pihak terhadap isi pernyataan aspirasi tersebut, Nasrun menyarankan agar sebelum berkomentar baiknya membaca secara komprehensif isi pernyataan tersebut dan memahami bagaimana suasana kebatinan masyarakat Riau.
“Substansi pernyataan tersebut hakikatnya adalah mengingat kan kembali pentingnya mengutamakan nilai-nilai falsafah dan tunjuk ajar kepemimpinan Melayu dalam memilih pemimpin dan aspek kehidupan lainnya, tak ada maksud lainnya,” tukasnya. (bsh)