PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Produsen pesawat Airbus mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap lebih dari 2.000 karyawan. Karyawan yang di PKH berasal dari divisi pertahanan dan luar angkasa.
Dikutip dari Reuters, Kamis (5/11/2024), alasan PHK adalah karena bisnis Airbus di sektor antariksa terguncang oleh pesaingnya dari Amerika Serikat (AS). Dari 2.043 karyawan yang kena PHK, 1.128 di antaranya dari bisnis antariksa Airbus.
Dilaporkan, bisnis Airbus di divisi tersebut mengalami kerugian yang cukup besar. Produsen pesawat asal Eropa tersebut memiliki proyek satelit dan transporter serta mempunyai saham penting dalam program rudal, pesawat tempur dan peluncuran pesawat ruang angkasa Eropa.
Oktober lalu, Airbus mengumumkan rencana untuk memangkas 2.500 pekerja di bidang Pertahanan dan Luar Angkasa atau 7 persen dari total karyawan mereka.
Perusahaan mengalami kerugian dalam proyek satelit yang dipimpin OneSat padahal sudah mengeluarkan biaya 1,5 miliar euro.
Dalam rencana yang disampaikan kepada serikat pekerja pada Rabu, Airbus akan memangkas 250 pekerjaan di sub-divisi pesawat tempur dan 47 di Connected Intelligence. Sementara 618 karyawan lainnya adalah karyawan di kantor pusat Airbus.
Para pembuat satelit terkemuka di Eropa biasanya berfokus pada pesawat ruang angkasa kompleks di orbit geostasioner, namun mereka terpukul oleh kedatangan satelit-satelit kecil yang murah di orbit rendah Bumi.
Ini juga dipicu oleh pertumbuhan konstelasi Starlink milik Elon Musk yang tak terkendali. PHK akan dilaksanakan pertengahan 2026. Airbus menargetkan, pegawai eksekutif dan bagian manajemen dibandingkan pekerja sektor operasional. (dtc/bsh)
